Kamis, 29 Oktober 2015

Novel dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif;
biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata
novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah
atau sepotong berita".

Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari
cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal
sandiwara atau sajak.

Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka
dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi
yang aneh dari naratif tersebut.

Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman
alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita
juga lebih banyak.

Ciri sebuah novel

Ciri sebuah novel adalah tidak dibaca sekali duduk, plot diarahkan
pada insiden atau peristiwa jamak,watak tokoh dikembangkan secara
penuh, dimensi ruang dan waktu yang lebih meluas, cerita lebih
luas dan mencapai keutuhan secara inklusi.
_________________________________________________
Cat :

Roman dan Seluk Beluknya


* Pemahaman Umum

Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku
utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya
sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau
bahkan sampai meninggal dunia.

Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara
mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi
(pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh
segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.

Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam,
antara lain sebagai berikut:

1. Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu,
atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca
untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana,
Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.

2. Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan
masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan
masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat
oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.

Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta
historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh
dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar,
Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.

Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan
yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh:
Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh
Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.

Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan
kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya
seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan.
Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria
oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.

____________________________________________________________
Cat :

Prosa dan Seluk Beluknya


* Pemahaman Umum


Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena
variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang
lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari
bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang".

* Jenis

Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai
jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa
lama dan prosa baru.

Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi
budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas
tanpa aturan apa pun.
__________________________________________
Cat :

Fiksi dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Fiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, meskipun
imajiner sebuah karya fiksi tetaplah masuk akal dan mengandung
kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar
manusia.

Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang sesuai
dengan pandangan pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan.
Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran
yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum,
moral, agama, logika, dan sebagainya.[1] Sesuatu yang tidak mungkin
terjadi bahkan dapat terjadi di dunia nyata dan benar di dunia fiksi.

Misalnya seorang perempuan yang membunuh seorang laki-laki yang
memperkosanya tetapi ia dinyatakan bebas dan tidak bersalah atas
kasus menghilangkannya nyawa seseorang-menurut hukum dunia nyata
ia harus tetap di hukum. Sebuah karya sastra haruslah memiliki
unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu
sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir
sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai
jika membaca sebuah karya sastra.[1] Unsur ekstrinsik ialah unsur
yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, tetapi
mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.


* Genre Fiksi

Meskipun sebuah karya tergolong imajiner tetapi ia memiliki
golongan yang disebut Fiksi Non Fiksi (Nonfiction Fiction)
Sebuah bentuk karya fiksi yang dasar ceritanya merupakan sebuah fakta.

Yang termaksud kedalam Fksi Non fiksi adalah :

Historical fiction, adalah fiksi yang dasar penulisannya merupakan
sejarah. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi
ini memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan
memberitakan pikiran dan peraaan tokoh lewat percakapan.

Sebagai contoh karya fiksi adalah Bendera Hitam dari kurasan
dan Tentara Islam di Tanah Galia karya Darji Zaidan.

Science fiction, adalah fiksi yang dasar penulisannya fakta
ilmu pengetahuan.[1] Sebagai contoh novel ini adalah 1984,
karya George Orwell.

Biographical fiction, adalah fiksi yang dasar penuliannya fiksi
biografis. Karya biografis juga memberikan ruang bagi fiksionalitas,
misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di
samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog.

Sebagai contoh karya biografis adalah Bung Karno Penyambung
Lidah Rakyat karya Cindy Adams dan Kuantar Kau ke Gerbang dan
Tahta untuk Rakyat.

Sejarah Perkembangan Karya Fiksi di Indonesia

Pertama kali sebuah karya fiksi yang masuk ke Indonesia merupakan
karya novel terjemahan,masa ini dinamakan Sastra Melayu Lama sekitar
tahun 1870-an.[2] Pada tahun 1920 terbitlah karya sastra berupa prosa
seperti novel, cerpen, drama dan lain sebagainya.

Angkatan ini dikenal dengan Angkatan Balai Pustaka, karya karya
novelis Indonesia yang terkenal pada masa ini adalah Siti Nurbaya,
Salah Asuhan, dan Si Cebol Merindukan Bulan.

Pada masa berikutnya muncullah angkatan Pujangga Baru sebagai
reaksi keras atas banyak sensor oleh Penerbit Balai Pustaka.
Karya-karya yang terkenal pada masa ini adalah Tenggelamnya
Kapal Van der Wijck, Belenggu dan Di bawah Lindungan Ka'bah.
Lalu muncullah Angkatan '45, angkatan ini lebih realistik
dibanding angkatan sebelumnya. Sastrawan yang terkenal pada
masa ini adalah : Chairil Anwar, Idrus, dan Trisno Sumardjo.

Angkatan berikutnya adalah Angkatan 1950-1960. Ciri karya sastra
dari angkatan ini di dominasi oleh Cerpen dan Puisi.
Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan,
yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang
berkonsep sastra realisme-sosialis. Karya yang terkenal pada
masa ini adalah Mochtar Loebis, Ramadhan K.H, dan W.S. Rendra.

Dan berikutnya datanglah Angkatan 1966-1970 yang karya sastranya
menganut aliran surealis,arketipe dan absurd.[2] Sastrawan terkenal
pada masa ini adalah : Taufik Ismail, Umar Kayam, dan Titis Basino.

Kemudian pada dekade berikutnya karya sastra lebih di dominasi
oleh roman, angkatan ini dinamakan angkatan 1980-1990.

Sastrawan terkenal pada zaman ini adalah Nh. Dini dan Pipiet Senja.
dan berikutnya adalah Angkatan Reformasi. Pada masa ini banyaknya
karya sastra berupa Novel, Cerpen, dan Puisi yang bertemakan sosial
dan politik.[2] Dan terakhir adalah Angkatan 2000-an. Novelis
terkenal pada masa ini adalah Andrea Hirata.
_______________________________________
Cat :

Senin, 26 Oktober 2015

Hak Jawab dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Hak Jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan
tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang
merugikan nama baiknya.

Hak jawab digunakan ketika pemberitaan di media, baik media cetak,
media siber, maupun media elektronik, bertolak belakang dengan fakta
yang terjadi dan mencemarkan nama baik seseorang atau sekelompok orang.
Peraturan tentang hak jawab ini dimuat Undang-undang Pers nomor
40 tahun 1999 dalam pasal 1, pasal 5, pasal 11, dan pasal 15.


* Ketentuan

Selain telah diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers,
hak jawab juga merupakan bagian dari Kode etik jurnalistik yang harus
dipatuhi oleh semua wartawan dan perusahaan media.[1] Berdasarkan
pasal 5, sebuah pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa
dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan
masyarakat serta asas praduga tak bersalah.[3] Berdasarkan hal itu
pula, pers dan wartawan wajib melayani hak koreksi dan hak jawab
secara proporsional.

* Fungsi

Hak jawab memilki fungsi yang sama dengan hak koreksi, yaitu sebagai
kontrol sosial masyarakat dimana setiap orang dijamin haknya oleh
lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti pemantau media dan dewan
pers dengan berbagai bentuk dan cara dengan adanya hak jawab dan
hak koreksi.

Hak jawab menjadi tugas dan peran pers nasional dalam memenuhi
hak masyarakat terkait pemberitaan media.[1] Hak-hak tersebut
diantaranya mencakup tentang hak masyarakat untuk mengetahui,
melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum.

* Penanggungjawab

Penanggungjawab terhadap pemberitaan yang merugikan pihak lain
adalah bidang yang telah ditunjuk oleh pihak pers. Kedua bidang
tersebut adalah penanggung jawab bidang usaha dan penanggung jawab
bidang redaksi.

Mekanisme pertanggungjawaban yang dilakukan oleh wartawan diambil
alih oleh perusahaan pers yang diwakili oleh penanggung jawab itu.
Hal tersebut sesuai dengan Pasal 12 Undang-undang Pers yang
mengatakan bahwa perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan
penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan.
Hak jawab dan Hak koreksi tersebut merupakan kewajiban koreksi para
pelaku pers sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 angka 13 UU Pers.

* Mekanisme

Mekanisme penyelesaian permasalahan akibat pemberitaan pers
adalah dengan menggunakan pemenuhan secara sempurna pelayanan hak
jawab dan hak koreksi.[7][9] Hal ini dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang secara langsung kepada redaksi yang dalam hal ini
mewakili perusahaan pers sebagai penanggungjawab bidang redaksi.

Pelapor yang merasa dirugikan nama baiknya akibat pemberitaan itu
harus memberikan data atau fakta yang dimaksudkan sebagai bukti
bantahan atau sanggahan pemberitaan itu tidak benar.

Implementasi pelaksanaan Hak Jawab tersebut dapat dilihat pada
Pasal 10 Peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 tentang
Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006
tentang Kode etik jurnalistik.[9] Dalam peraturan Dewan Pers
tentang Kode etik jurnalistik yang telah diperbaharui, menyatakan
bahwa wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki
berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan
maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Selain itu, pelaksanaan hak jawab dan hak koreksi dapat dilakukan
juga ke Dewan Pers.[9] Hal itu disebutkan dalam Undang-undang
nomor 40 tahun 1999 pasal 15 ayat 2.[9][5] Salah satu fungsi Dewan
Pers adalah memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian
pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan
pemberitaan pers.
__________________________________________________
Cat :
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-jawab-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-tolak-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-koreksi-dan-seluk-beluknya.html

Hak Tolak dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

 Hak Tolak adalah hak yang dimiliki seorang wartawan karena profesinya
untuk menolak mengungkapkan nama dan atau identitas lainnya dari
sumber berita yang harus dirahasiakannya. Hak tolak merupakan
bentuk tanggung jawab wartawan di depan hukum terhadap pemberitaan
yang dibuatnya.

Peraturan tentang hak tolak telah diatur dalam Undang-undang Pers nomor
40 tahun 1999 pasal 1, pasal 4, dan pasal 7 serta Pedoman Dewan Pers
Nomor: 01/P-DP/V/2007 tentang Penerapan Hak Tolak dan Pertanggungjawaban
Hukum dalam Perkara Jurnalistik.


* Ketentuan

Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber
yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya,
menghargai ketentuan embargo, dan informasi latar belakang sesuai
dengan kesepakatan demi keamanan narasumber dan keluarganya.

Hal tersebut dapat digunakan jika wartawan dimintai keterangan oleh
pejabat penyidik dan atau diminta menjadi saksi di pengadilan.
Tujuan utama hak tolak adalah agar wartawan dapat melindungi sumber-
sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan indentitas sumber
informasi. Sehingga, apabila pihak yang menjadi sumber pemberitaan
merasa keberatan untuk diungkap ke publik identitasnya, wartawan
harus merahasiakannya dan menolak untuk mengungkapkannya.

* Penerapan

Dalam penerapannya, hak tolak tidak bisa digunakan secara sembarangan.
Narasumber yang layak dilindungi identitasnya melalui hak tolak adalah
mereka yang memang memiliki kredibilitas, beritikad baik, berkompeten,
dan informasi yang disampaikan terkait dengan kepentingan publik.

Selain itu, hak tolak dapat dibatalkan demi kepentingan dan keselamatan
negara atau ketertiban umum yang dinyatakan oleh pengadilan terpisah
yang khusus memeriksa soal itu.[5] Hak tolak dapat dibatalkan demi
kepentingan dan keselamatan negara atau ketertiban umum yang dinyatakan
oleh pengadilan.

Selain diatur dalam Undang-undang Pers, dasar hukum hak tolak juga
terdapat dalam Pasal 50 KUHP yang menegaskan bahwa “mereka yang
menjalankan perintah UU tidak dapat dihukum”.Dalam menjalankan
tugas jurnalistik pers menjalankan amanat UU Pers, sehingga
berkonsekuensi tidak dapat dihukum ketika menggunakan hak tolaknya.
Pasal 170 KUHAP yang berbunyi, “Mereka yang karena pekerjaan, harkat
atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat minta dibebaskan
dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang
hal yang dipercayakan kepada merek".

* Mekanisme
Dalam hal adanya dugaan pelanggaran hukum terhadap karya jurnalistik,
pertanggungjawaban hukum ditujukan kepada penanggung jawab institusi
pers bersangkutan.[5] Merujuk pada UU Pers, Pasal 12, yang dimaksud
dengan “penanggung jawab adalah penanggung jawab perusahaan pers yang
meliputi bidang usaha dan bidang redaksi.[5][1] Dalam hal pelanggaran
pidana yang dilakukan oleh perusahaan pers, maka perusahaan tersebut
diwakili oleh penanggung jawab.[5] Apabila pihak kepolisian menerima
pengaduan perkara pidana menyangkut karya jurnalistik, maka menurut
UU Pers tidak perlu menyelidiki siapa pelaku utama perbuatan pidana,
melainkan langsung meminta pertanggungjawaban dari Penanggung Jawab,
sebagai pihak yang harus menghadapi proses hukum.
____________________________________________________
Cat :
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-jawab-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-tolak-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-koreksi-dan-seluk-beluknya.html

Hak Koreksi dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum
Hak Koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau membetulkan
kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya
maupun tentang orang lain.[1] Hak koreksi digunakan ketika seseorang
atau sekelompok orang merasa terdapat kekeliruan informasi yang
menyangkut dirinya atau orang lain dalam pemberitaan media, baik
media cetak, media elektronik, atau pun media siber.[1] Hak koreksi
ini telah diatur oleh pemerintah dan Dewan Pers Indonesia dalam
Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Peraturan tentang
hak koreksi ini dimuat dalam pasal 1, pasal 5, pasal 6, pasal 11,
dan pasal 15.

* Ketentuan

Selain telah diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang
pers, hak koreksi juga merupakan bagian dari Kode etik jurnalistik
yang harus dipatuhi oleh semua wartawan dan perusahaan media.

Berdasarkan pasal 5, sebuah pers nasional berkewajiban memberitakan
peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa
kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.

Berdasarkan hal itu pula, pers dan wartawan wajib melayani hak
koreksi dan hak jawab secara proporsional.

* Fungsi

Hak koreksi memilki fungsi sebagai kontrol sosial masyarakat dimana
setiap orang dijamin haknya oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan
seperti pemantau media dan dewan pers dengan berbagai bentuk dan
cara dengan adanya Hak jawab dan hak koreksi.[6]

Hak koreksi menjadi tugas dan peran pers nasional dalam memenuhi
hak masyarakat terkait pemberitaan media.[1] Hak-hak tersebut
diantaranya mencakup tentang hak masyarakat untuk mengetahui,
melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum.

* Penanggungjawab

Penanggungjawab terhadap pemberitaan yang merugikan pihak lain
adalah bidang yang telah ditunjuk oleh pihak pers.[7][8] Kedua
bidang tersebut adalah penanggung jawab bidang usaha dan penanggung
jawab bidang redaksi.[7][8] Mekanisme pertanggungjawaban yang
dilakukan oleh wartawan diambil alih oleh perusahaan pers yang
diwakili oleh penanggung jawab itu.[7][8] Hal tersebut sesuai
dengan Pasal 12 Undang-undang Pers yang mengatakan bahwa perusahaan
pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara
terbuka melalui media yang bersangkutan.

Hak jawab dan Hak Koreksi tersebut merupakan kewajiban koreksi
para pelaku pers sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 angka 13 UU Pers.

Kewajiban Koreksi adalah keharusan melakukan koreksi atau ralat
terhadap suatu informasi, data, fakta, opini, atau gambar yang
tidak benar yang telah diberitakan oleh pers yang bersangkutan.

Kewajiban koreksi ini juga merupakan bentuk tanggung jawab pers
atas berita yang dimuatnya.[7][8] Berdasarkan hal diatas, maka
secara prinsip menyelesaikan sengketa di bidang pers yang berlaku
adalah Undang-undang Pers.

* Mekanisme

Mekanisme penyelesaian permasalahan akibat pemberitaan pers adalah
dengan menggunakan pemenuhan secara sempurna pelayanan Hak jawab
dan hak koreksi.[7][9] Hal ini dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang secara langsung kepada redaksi yang dalam hal
ini mewakili perusahaan pers sebagai penanggungjawab bidang redaksi.

Pelapor yang merasa dirugikan nama baiknya akibat pemberitaan itu
harus memberikan data atau fakta yang dimaksudkan sebagai bukti
bantahan atau sanggahan pemberitaan itu tidak benar.

Implementasi pelaksanaan Hak Jawab tersebut dapat dilihat pada
Pasal 10 Peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 tentang
Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006
tentang Kode etik jurnalistik.[9] Dalam peraturan Dewan Pers
tentang Kode etik jurnalistik yang telah diperbaharui, menyatakan
bahwa wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki
berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan
maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Selain itu, pelaksanaan hak jawab dan hak koreksi dapat
dilakukan juga ke Dewan Pers.[9] Hal itu disebutkan dalam Undang-
undang nomor 40 tahun 1999 pasal 15 ayat 2.[9][6] Salah satu fungsi
Dewan Pers adalah memberikan pertimbangan dan mengupayakan
penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang
berhubungan dengan pemberitaan pers.
_____________________________________________________
Cat :
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-jawab-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-tolak-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/hak-koreksi-dan-seluk-beluknya.html

Cerita pendek dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu
bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang
lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.

Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan
teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight
secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan
singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada
tradisi penceritaan lisan.

Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai
sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya
E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.


* Sejarah (Asal usul)

Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan
kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah
tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama.

Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang
untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah
ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan
pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat
apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral
di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai
hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM
(meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain
yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal
sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi
lain terkait istilah Fabel.

Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan
sebagai cerita tentang binatang sebagai pemeran(tokoh) utama.
Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan
legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog.
Mite atau mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan
kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi
Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai
sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat.
Contoh Banyuwangi.

Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer
pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan,
sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan
atau tujuan.

Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan
dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap
populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot
berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.

Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-
cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan
terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni
Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek
yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang
dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang
lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita
kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis.

Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang
paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya
Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada
masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada
cerita-cerita pendek.

Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel
pendek yang diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti
Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai
diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah
karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu
Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya
muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap
cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-
lainnya pada abad ke-18.

* Cerita-cerita pendek modern

Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada
awal abad ke-19. Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek
termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824–1826), Evenings
on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol, Tales of
the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan
Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir
abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan
pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata
panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul
pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya Anton Chekhov.

Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti
The Atlantic Monthly, Scribner's, dan The Saturday Evening Post,
semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap terbitannya.

Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar,
dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga
F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk
melunasi berbagai utangnya.

Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya
pada pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan
long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella)
Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku
5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.

Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita
pendek telah berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti
The New Yorker terus memuatnya.

Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek.
Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan
napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan
dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir
menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.

* Unsur dan ciri khas

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel.
Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian,
mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang
terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung
memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi
(pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi
(peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi
yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama
dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat
tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung
aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di
mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin
pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali
mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak,
dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-
cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung
klimaks, atau titik balik. Namun, akhir dari banyak cerita pendek
biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula
tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk
seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda
menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:

* Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri.
Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan
dijadikan sumber cerita.

Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam
cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan
terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.

Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk
sebuah cerita.

* Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan
urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak
sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak
mundur (flashback).
Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

Pengantar:
bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau
kejadian yang merupakan awal cerita.

Penampilan masalah:
bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.

Puncak ketegangan / klimaks :
masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.

Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur
dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.

Penyelesaian / resolusi :
masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

* Perwatakan

Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat
dilihat dari tiga segi yaitu melalui:

Dialog tokoh
Penjelasan tokoh
Penggambaran fisik tokoh

* Tokoh

Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan
banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui cerita.

* Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem
organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:

Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
Latar belakang kehidupan pengarang
Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

* Ukuran

Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi
lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematik.
Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus
dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali
diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition"
pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang
fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan
kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya
fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak
kurang dari 1.000 kata.

Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre
fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum
parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella,
atau novel.

* Genre
Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan
yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah,
fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini
juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa
lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti
fikto-kritis atau jurnalisme baru.

* Cerita pendek terkenal
    "An Occurrence at Owl Creek Bridge" oleh Ambrose Bierce (teks online)
    "Yours Truly, Jack the Ripper" oleh Robert Bloch
    "A Sound of Thunder" oleh Ray Bradbury
    "Cathedral" oleh Raymond Carver
    "The Most Dangerous Game" oleh Richard Connell
    "The Story of an Hour" oleh Kate Chopin (teks online)
    "A Rose for Emily" oleh William Faulkner (teks online)
    "The Overcoat" oleh Nikolai Gogol (teks online — terjemahan
    dari bahasa Rusia)

    "Young Goodman Brown" oleh Nathaniel Hawthorne (teks online)
    "The Snows of Kilimanjaro" oleh Ernest Hemingway (teks online)
    "The Gift of the Magi" oleh O. Henry (teks online)
    "The Lottery" oleh Shirley Jackson (teks online)
    "The Monkey's Paw" oleh W.W. Jacobs
    "The Dead" oleh James Joyce (teks online
    "In der Strafkolonie" oleh Franz Kafka (teks online terj.
     Inggris dari bahasa Jerman)

    "The Call of Cthulhu" oleh H.P. Lovecraft
    "Bartleby, the Scrivener" oleh Herman Melville (teks online)
    "A Good Man Is Hard to Find" oleh Flannery O'Connor (teks online)
    "The Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe (teks online)
    "Brokeback Mountain" oleh Annie Proulx
    "The Red Room" oleh H.G. Wells
    "The Last Question" oleh Isaac Asimov
_________________________________________________________________
Cat :



Radio dan Seluk Beluknya


* Pemahaman Umum

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat
udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut
(seperti molekul udara).

* Gelombang radio
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik,
dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang
osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio
(ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu
spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak
dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas
gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah,
ultraviolet, dan cahaya terlihat.

Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan
oleh antena, osilasi dari medan listrik, dan magnetik tersebut
dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam
kabel.

Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh
radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya
yang membawa siaran, dan informasi.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan
bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang
diperuntukkan bagi penyiaran, dan merambat di udara serta ruang
angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik,
dan sumber daya alam terbatas.

Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio
merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu
diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.

Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai
100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada
frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang
audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada
gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa.

Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi
amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan
dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya
dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar,
dan telepon genggam pada umumnya.

* Penemuan Gelombang Radio

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama
kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya
di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik
(bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field),
berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan,
dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan
induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya.

Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880
tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama
kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan
bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang
disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan
elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial
disebut persamaan gelombang.

* Penggunaan radio

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan
pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal, dan darat.
Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-
matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu
penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya
RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di
kapal yang tenggelam, dan kapal terdekat, dan komunikasi ke
stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah, dan komunikasi
antara Angkatan Darat, dan Angkatan Laut di kedua pihak pada
Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh
Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok
Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika
perang.

Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya
pesawat radio, terutama di Eropa, dan Amerika Serikat. Selain
siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon, dan siaran
ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan
pendeteksian, dan pelokasian pesawat, dan kapal dengan
penggunaan radar.

Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa
kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran
radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.

Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk
drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak
hanya berita, dan musik saja.
_____________________________________________________________
Cat :





Elshinta TV dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum
Elshinta TV adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia. Elshinta TV
memulai siaran percobaan di wilayah Jakarta sejak 24 Agustus 2005.
Elshinta TV menggunakan frekuensi yang dulunya digunakan oleh Indosiar
yang dialokasikan untuk daerah Jabodetabek, yaitu 35 UHF.

Siaran Elshinta TV dapat diterima dengan baik di wilayah Jabodetabek,
dengan menggunakan antenna pemancar yang sebelumnya digunakan oleh
Indosiar, dimana lokasinya berada di Joglo, Jakarta Barat. Elshinta TV
memfokuskan siarannya tentang masalah-masalah sosial, budaya, dan
edukasi yang terjadi di sekitar Jabodetabek khususnya DKI Jakarta.

Bagi yang menyaksikan Elshinta TV, maka sehari-harinya pemirsa tidak
akan menemui acara-acara seperti sinetron dan video musik. Mayoritas
acara-acara Elshinta TV adalah informasi ringan seputar dunia usaha
kecil, acara varietas, kesehatan, info seputar Jakarta, budaya, dan
profil daerah-daerah di Indonesia. Jam siaran Elshinta TV dimulai
pada pukul 05.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB.

* Ringkasan

PT Elshinta Jakarta Televisi
Elshinta tv logo.jpg
Disiarkan     2008
Diluncurkan     24 Agustus 2005
Pemilik     Indosiar Karya Media (2005-2013)
Elshinta Media (2013-sekarang)
Tokoh penting     Lie Halim
Anthony Salim
Slogan     Televisi Gaya Hidup Metropolis
Wilayah siaran     Jabodetabek
Kantor pusat     Jl. Joglo Raya No. 70, Joglo, Jakarta
Studio: Wisma Indocement Lt.III Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta Pusat
Saluran saudara     Indosiar (2005-2013)
SCTV (2011-2013)
O Channel (2011-2013)
Situs web     www.elshinta.tv
Ketersediaan Ibu Kota
Terestrial
Jabodetabek     35 UHF
Satelit
Palapa D     4080 H / V / 28125 3/4
___________________________________________________________________
Cat :

Hubungan masyarakat (Humas) dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktek mengelola
penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.
Humas dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan
eksposur ke khalayak mereka menggunakan topik kepentingan publik dan
berita yang tidak memerlukan pembayaran langsung.

Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk membujuk
masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan
lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu,
kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum
termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri,
bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan.

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat
masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
 
* Sejarah Humas

1. Dunia

Kebanyakan buku teks mempertimbangkan pembentukan Biro Publisitas
pada tahun 1900 menjadi pendirian profesi humas. Namun akademisi
telah menemukan bentuk awal pengaruh publik dan manajemen
komunikasi dalam peradaban kuno, selama menetap di Dunia Baru
dan selama gerakan untuk menghapuskan perbudakan di Inggris.

Basil Clark dianggap sebagai pendiri humas di Inggris untuk pendirian
Jasa Editorial pada tahun 1924, meskipun akademik Noel Turnball
percaya PR didirikan di Inggris pertama oleh evangelis dan
reformis Victoria.

Propaganda yang digunakan oleh Amerika Serikat, Inggris, Jerman
dan lain-lain untuk menggalang dukungan domestik dan mengutuk
musuh selama Perang Dunia, yang menyebabkan upaya publisitas
komersial yang lebih canggih seperti bibit public relations
yang memasuki sektor swasta. Kebanyakan sejarawan percaya hubungan
masyarakat menjadi mapan pertama di Amerika Serikat oleh Ivy Lee
atau Edward Bernays, kemudian menyebar secara internasional.

Konsep dasar Humas yang diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee
saat ia berhasil menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha.
Konsep ini lalu dikenal sebagai Declaration of Principle (Deklarasi
Azas-Azas Dasar) yaitu prinsip yang terbuka dan tidak menyembunyikan
data dan fakta.[butuh rujukan] Banyak perusahaan Amerika dengan PR
di departemen menyebarkan praktek ini ke Eropa ketika mereka
menciptakan anak perusahaan Eropa sebagai akibat dari Rencana Marshall.

2. Indonesia

Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950an dimana humas bertugas
untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan,
lembaga, badan, dan lain sebagainya.[butuh rujukan]
Orang-orang penting dalam Hubungan masyarakat

Dunia Humas telah menghasilkan praktisi penting dan terkenal,
pengubah-kebijakan, humas dan CEO.

Beth Comstock, SVP dan CMO dari General Electric
Kelly Cutrone, Television personality dan Pendiri perusahaan PR Revolusi Rakyat
Stephanie Cutter, Campaign Manager untuk Presiden Obama
Daniel Edelman, Pendiri firma kehumasan terbesar di dunia, Edelman PR
Richard Edelman, Presiden dan CEO dari perusahaan Edelman PR
Christopher Graves, CEO Global Ogilvy PR Seluruh Dunia
David Krane, Google Ventures dan mantan pejabat PR di Google
Elliot Schrage, Vice President Komunikasi dan Kebijakan Publik di Facebook
Rachel Whetstone, Kepala PR di Google
Taktik

Hubungan masyarakat profesional menyajikan wajah sebuah organisasi
atau individu, biasanya untuk mengartikulasikan tujuan dan pandangan
resmi tentang isu-isu yang relevan, terutama kepada media. Hubungan
masyarakat memberikan kontribusi dengan cara organisasi yang dirasakan
untuk mempengaruhi media dan memelihara hubungan dengan para pemangku
kepentingan. Menurut Dr Jacquie L'Etang dari Queen Margaret University,
hubungan masyarakat profesional dapat dilihat sebagai "pekerja wacana
yang mengkhususkan diri dalam komunikasi dan penyajian argumen dan
menggunakan strategi retoris untuk mencapai tujuan manajerial."

Disiplin spesifik dari hubungan masyarakat meliputi:

1 Public relations keuangan - mengkomunikasikan hasil keuangan dan
   strategi bisnis

2. Konsumen / gaya hidup PR - mendapatkan publisitas untuk produk
   atau jasa tertentu

3. Komunikasi krisis - menanggapi dalam krisis
4. Komunikasi internal - berkomunikasi dalam perusahaan itu sendiri
5. Hubungan pemerintah - melibatkan departemen pemerintah untuk
   mempengaruhi kebijakan publik
6. Hubungan makanan-centric - mengkomunikasikan informasi spesifik
   berpusat pada makanan, minuman dan anggur.

Dalam setiap disiplin, kegiatan khas termasuk acara publisitas,
peluang berbicara, siaran pers, surat kabar, blog, media sosial,
media cetak dan komunikasi di luar ruangan untuk anggota pers.

Video dan audio rilis berita (VNRs dan ANRs) sering diproduksi dan
didistribusikan ke pihak TV dengan harapan akan digunakan sebagai
isi program reguler.

Pembangunan dan mengelola hubungan dengan orang-orang yang mempengaruhi
suatu organisasi atau khalayak individu memiliki peran sentral
dalam melakukan hubungan masyarakat.[7][8] Setelah praktisi humas
telah bekerja di lapangan, mereka mengumpulkan daftar hubungan
yang menjadi aset, terutama bagi mereka dalam hubungan dengan media.

* Etika
Bidang humas umumnya sangat tidak reguler, tapi banyak profesional
secara sukarela mematuhi kode etik dari satu atau lebih badan
profesional menghindari eksposur untuk pelanggaran etika.[9] The
Chartered Institute of Public Relations, Humas Society of America
dan The Institute of Public Relations adalah beberapa organisasi
yang menerbitkan kode etik.

Namun, survei 2003 tentang kepercayaan semi-tahunan Edelman
menemukan bahwa hanya 20 persen dari responden survei dari
masyarakat diyakini komunikator dibayar dalam sebuah perusahaan
yang kredibel.

Menurut Scott Cutlip, justifikasi sosial bagi hubungan masyarakat
adalah hak bagi suatu organisasi untuk memiliki pendengaran yang
adil dari mereka berdasarkan point pandangan di forum publik,
tetapi untuk mendapatkan sidang tersebut untuk ide-ide mereka
membutuhkan advokat yang terampil.

* Definisi

Ini adalah sesuatu yang tidak nyata, ini adalah apa yang membedakannya
dari iklan. Webster's New Collegiate Dictionary mendefinisikan humas
sebagai "usaha mendorong masyarakat untuk memiliki goodwill terhadap
seseorang, perusahaan atau lembaga".

"Humas merupakan upaya terencana untuk mempengaruhi opini melalui
kinerja tanggung jawab sosial dan dapat diterima, berdasarkan
komunikasi dua arah yang saling memuaskan." Humas dapat digunakan
untuk membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, investor,
pemilih, atau masyarakat umum. Publik dianggap sebagai penghubung
antara perusahaan dan media.

Public relations juga dapat didefinisikan sebagai praktek mengelola
komunikasi antara organisasi dengan publiknya.

__________________________________________________________________
Cat : Wiki Ind

Sabtu, 24 Oktober 2015

Animasi Bergerak Tabloid - Gif



Animasi Bergerak Buletin - Gif




Animasi Bergerak Majalah













Majalah dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum


Majalah (bahasa Inggris: magazine, periodical, glossies atau serials)

adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas,

diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau bulanan.


Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi,

yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa

yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah didanai

oleh iklan, harga penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di awal,

atau ketiganya.


Publikasi akademis yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal ilmiah.



* Nama-Nama Majalah di Indonesia dan Luar Negeri

1.  Indonesia

Budaya, Sastra, Seni, Opini


    Horison


Berita Politik, Bisnis, dan Ekonomi


    Tempo

    GATRA

    Swa

    Mix


Ekonomi dan Keuangan


    Majalah Stabilitas

    Marketing

    Franchise


Perindustrian, Pertambangan, dan Maritim


    Geo Energi


Agama


    Majalah Hidup

    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa


Dakwah Islam


    Sabili


Gaya Hidup


    Dewi

    Intisari

    Kabari

    Let's Eat! Magazine

    Playboy Indonesia

    Popular

    Travelist


Remaja


    Gadis

    Hai

    Kuntum

    Story


Anak


    Bobo


Komputer


    Chip

    Info Komputer

    Linux

    FILE Magazine


Telekomunikasi


    Seluler.com [1]

    Indotelko.com [2]

    Selular [3]

    Oktomagazine


Dalam bahasa daerah

Bahasa Jawa


    Damar Jati

    Jaya Baya

    Panjebar Semangat


Bahasa Sunda


    Manglé


2. Luar NegerMajalah Berita Politik, Bisnis, dan Ekonomi


    Newsweek

    The Economist

    Time

    Forbes

    Fortune

    The New Yorker

    Harvard Business Review

    The Watchtower

    Der Spiegel - Jerman

    Stern - Jerman

    Focus - Jerman

    Die Zeit - Koran Jerman

    Le Point - Prancis

    Le Monde - Koran Prancis

    Le Monde Diplomatique - Koran Prancis

    International Express - Koran Australia

    (Majalah ekbis- investigasi ekonomi dan bisnis)- Indonesia

    Foreign Policy


Majalah Wanita


    Fit Pregnancy

    d'sari Magz

    In Style

    Cosmopolitan

    Vogue

    Vanity Fair

    Marie Claire

    Elle

    Harper's Bazaar

    O The Oprah Magazine

    Cleo

    Woman's Day

    Hello

    People

    Now

    US Weekly

    OK!

    NW

    Famous

    Bunte - Jerman

    Paris Match - Perancis

    SwankGlossy


Majalah Agama


    Awake! - Bahasa Inggris

    Erwachet! - Bahasa Jerman

    Ontwaakt! - Bahasa Belanda

    目ざめよ! - Bahasa Jepang

    Suara


Majalah Pria


    FHM

    Playboy

    Soap


Majalah Gaya Hidup


    LUSSO

    Family Life

    Kabari Magazine

    Intelligent Life

    Luxury magazine

    Reader's Digest

    Travel & Leisure

    Vanity Fair

    Getaway!


Majalah Musik & Gaya Hidup


    SoundUp - Free Music & Lifestyle Magz

    MUSICLIVE - Music, Edutainment & Lifestyle Magz - www.musiclive.co.id

    ZonaGitar - Majalah gitar online Indonesia - www.zonagitar.net

    Gitarplus


Majalah Olahraga dan Hobi


    Mobil dan Audio Mobil

        Autocar

        Top Gear

    Kebugaran

        Fitness

        Exercise & Health

        Men's Health

        Men's Fitness

    Sains dan Teknologi

        Scientific American


Majalah Komputer dan Permainan


    PC World

    CHIP

    PC Magazine

    Maximum PC

    Mac Format

    Mac World

    Windows IT Pro

    SQL Server Magazine

    Laptop

______________________________________________________________
Cat :
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/majalah-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/buletin-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/tabloid-dan-seluk-beluknya.html

Buletin dan Seluk Beluknya


* Pemahaman Umum

Buletin adalah publikasi (oleh organisasi) yang yang mengangkat perkembangan

suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan/ dipublikasikan secara teratur

(berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan).


Buletin ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan

dengan bidang tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan

padat (mirip berita) dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak

istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut.


* Desain


Disain, serta foto-foto atau ilustrasi dalam buletin umumnya formal.

Pilihan ukuran penerbitan buletin biasanya adalah A4 (210 x 297 mm)

atau eksekutif (7¼ x 10½ inci).


Untuk buletin yang terbit secara berkala dalam jangka waktu sedang

(1-2 bulan), biasanya diterbitkan dengan jumlah halaman agak tebal

(36-120 halaman)yang berisi tentang fara umainah.



______________________________________________________________
Cat :
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/majalah-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/buletin-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/tabloid-dan-seluk-beluknya.html

Tabloid dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih

kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini

biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian

(bisa mingguan, dwimingguan, dan sebagainya), yang terfokus pada hal-hal

yang lebih "tidak serius", terutama masalah pesohor, olahraga, kriminalitas,

dan lain-lain.


Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat kabar

harian seperti Republika dan Koran Tempo telah pula mulai menggunakan

format tabloid.


* Nama-Nama Tabloid


1. Gaul

Jl.Kedoya Duri Raya No.36, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520

Telepon : ( 021 )5835 9109

Email : tabloidgaul@yahoo.com


2. Keren Beken

Jl. Salemba Tengah No.58, Jakarta Pusat 10440

Telepon : ( 021 ) 230 6188

Email : aneka@indosat.net.id

Web : www.anekayess-online.com

3. Teen

Jl. Guru Mughni No.2, Karet Kuningan, Jakarta Selatan 12940

Telepon : ( 021 ) 527 6325



4. Dll


___________________________________________________________________________
Cat :
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/majalah-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/buletin-dan-seluk-beluknya.html
http://koranpublikasi.blogspot.co.id/2015/10/tabloid-dan-seluk-beluknya.html