Rabu, 14 Oktober 2015

Iklan dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi
benda seperti barang, jasa, tempat usaha, dan ide yang harus dibayar
oleh sebuah sponsor.

Manajemen pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi
secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas,
hubungan masyarakat, penjualan, dan promosi penjualan.

* Sejarah periklanan

Iklan tulis mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno. Ketika itu, iklan
berisi mengenai budak-budak yang melarikan diri dari tuannya atau
mengenai penyelenggaraan pertandingan Gladiator, pada masa ini iklan
hanyalah berupa surat edaran.

Beberapa waktu kemudian barulah muncul metode periklanan yang ditulis
dengan tangan dan dengan kertas yang lebih besar di Inggris. Iklan
pertama yang dicetak di Inggris ditemukan pada Imperial Intelligencer
Maret 1648. Sampai tahun 1850-an, di Eropa iklan belum sepenuhnya
dimuat di surat kabar. Kebanyakan masih berupa pamflet, leaflet, dan
brosur. Iklan majalah pertama muncul dalam majalah Harper tahun 1864.

* Iklan di Indonesia
Iklan pertama kali diperkenalkan di nusantara oleh Gubernur Jenderal
Hindia-Belanda periode 1619 - 1629 Jan Pieterszoon Coen. J.P. Coen
juga adalah penerbit Bataviasche Nouvelle, surat kabar pertama di
Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal.

* Iklan baris


Iklan baris (bahasa Inggris: Classified advertising) adalah salah
satu cara promosi barang dan jasa yang umumnya ditemukan di koran.
Cara ini merupakan pengembangan dari promosi iklan yang mengutamakan
daya tarik dengan gambar dan dengan informasi yang lebih lengkap dan
terperinci dalam bentuk teks.

Iklan baris mengutamakan informasi yang paling inti yang perlu diketahui
oleh peminatnya. Karena itu biasanya iklan baris hanya memuat informasi
seperlunya dan hanya membutuhkan beberapa baris saja.

Biasanya koran-koran mensyaratkan iklan baris minimal 2-3 baris
dilengkapi sekali dengan laman, nomor telepon, dan sebagainya untuk
menambah keberkesanan iklan baris tersebut.

Karena tidak menggunakan gambar sebagai daya tariknya, iklan baris
dimuat secara berkelompok sesuai dengan isinya. Misalnya, kelompok
barang yang dijual dipasang dalam baris yang berbeda dengan kelompok
barang yang dicari. Selanjutnya, barang-barang yang dijual pun
diklasifikasikan lebih jauh: tanah, rumah, mobil, motor, dll.

Penjual atau pembeli biasanya memberikan nomor telepon atau alamat
rumah di mana barang itu dapat dilihat, dibeli, dan diambil.

Karena ukurannya jauh lebih kecil daripada iklan biasa, iklan baris
umumnya lebih murah daripada iklan-iklan lain. Pemuatannya pun jauh l
ebih sederhana karena tidak membutuhkan art-work atau ilustrasi grafis,
sehingga koran-koran umumnya dapat menerima iklan baris untuk segera
dimuat dalam penerbitan esok harinya.

Perkembangan teknologi media pada masa kini membuat iklan baris tidak
lagi terbatas pada koran, tetapi juga media lainnya, seperti internet.

Kebanyakkan Iklan Baris kini lebih di tumpukan pada laman ataupun blog
dengan menggunakan kaedah teknologi baru di laman internet seperti
blogger.com dan juga wordpress.
__________________________________________________________
Cat :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar