Jumat, 09 Oktober 2015

MetroTV dan Seluk Beluknya
















* Ringkasan

MetroTV
PT Media Televisi Indonesia
New MetroTV Logo 2010.png
Diluncurkan     25 November 2000
Pemilik     Media Group
Tokoh penting     Adrianto Machribie
Surya Paloh
Slogan     Leading the Change
(2007-2008)
Be Smart Be Informed
(2008-2010)
Knowledge to Elevate
(2010-sekarang)
Kantor pusat     Jakarta, Indonesia
Saluran saudara     RCTI (2000-2003)
Papua TV (2007-2009)
Celebes TV (2011-2013)
Situs web     www.metrotvnews.com
Ketersediaan
Satelit
aora     917
Indovision     97
Centrin TV     813
OkeVision     113
Top TV     97
OrangeTV     908
Skynindo     207
TransVision     140
Topas TV     57
BiG TV     659
Kabel
First Media     7
Gedung Media Group di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jakarta.

MetroTV adalah sebuah stasiun televisi swasta berita yang berkedudukan
di Indonesia. MetroTV didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia, resmi
mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta. Metro TV dimiliki Media
Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki harian Media Indonesia
dan Lampung Post.

* Sejarah

PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group,
suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga
merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi
Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal
25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, pertama kali MetroTV
mengudara dalam bentuk siaran ujicoba di 7 kota.

Pada awalnya, hanya bersiaran 12 jam sehari, namun sejak tanggal
1 April 2001, MetroTV mulai mengudara selama 24 jam. Hanya mengandalkan
280 orang stasiun ini beroperasi pada awalnya. Tapi seiring perkembangan
dan kebutuhan, MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian
besar di ruang berita dan daerah produksi.

* Logo dan slogan baru

Pada tanggal 20 Mei 2010, MetroTV memperkenalkan logo dan slogan barunya.
Logo baru tetap menggunakan lambang burung elang dan warna dasar biru
dan kuning, tetapi dengan jenis huruf Handel Gothic kursif yang memberikan
kesan modern, segar dan futuristik.

Penempatan logo pun juga diubah dari posisi semula di pojok kanan atas
menjadi di pojok kanan bawah, penempatan ini pun berbeda dari stasiun-
stasiun televisi yang ada di Indonesia yang letaknya masih di pojok
kanan/kiri atas.

* Konsep

Stasiun TV ini memiliki konsep agak berbeda dengan stasiun televisi lain,
sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya
memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam
perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan
dalam program-programnya, meski tetap dalam koridor news. MetroTV
adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam
bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV
di Indonesia yang tidak menayangkan sinetron.

MetroTV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama
di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia.
Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia

MetroTV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow
yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi.

* Kontroversi

Peristiwa penyanderaan kru MetroTV

Pada 18 Februari 2005, Meutya Hafid dan rekannya, juru kamera, Budiyanto
diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang
bertugas di Irak.

Kontak terakhir MetroTV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga
hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis
sendiri, yaitu 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang
Disandera di Irak.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan
untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh
lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun
(Pemimpin Redaksi MetroTV 2004-2005) dan Marty Natalegawa (Mantan
Juru Bicara Departemen Luar Negeri).

Berjilbab saat membawakan berita

MetroTV pernah dikecam karena melarang salah satu presenternya,
Sandrina Malakiano, mengenakan jilbab pada saat siaran, meskipun
Sandrina sudah memperjuangkannya selama berbulan-bulan dengan mengajak
jajaran pimpinan level atas MetroTV untuk berdiskusi panjang.

Larangan inilah yang menyebabkan Sandrina keluar dari MetroTV pada
Mei 2006. Menurut pihak MetroTV, mereka hanya akan mengizinkan
presenternya berjilbab di depan kamera ketika Ramadan atau hari-
hari besar Islam.

Pemberitaan yang bias

Secara umum, Metro TV dikecam berbagai pihak, salah satunya KPI karena
dianggap memberikan porsi pemberitaan mengenai Partai Nasdem lebih
banyak dibanding partai lain.

Pada pemilihan umum Presiden 2014, Metro TV memperoleh kritikan tajam
karena memberikan porsi berita lebih banyak kepada pasangan Joko Widodo -
Jusuf Kalla ketimbang pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Kritikan yang sama juga dilontarkan kepada 4 stasiun televisi lainnya.
KPI secara pribadi juga menyorot Metro TV dan tvOne karena dianggap
tidak berimbang dalam pemberitaan seputar Pilpres 2014.
Satelit

* Satelit-satelit yang digunakan oleh MetroTV:

JCSAT 4B (BiG TV)
Palapa D (Topas TV, OrangeTV, Skynindo, K-Vision)
SES 7 (Indovision)
Telkom 1 (TransVision)
Measat 3a (aora)


Presenter
Bahasa Indonesia/Inggris

    Amanda Manuputty
    Aviani Malik
    Desi Anwar
    Elvita Khairani
    Eva Julianti
    Fessy Alwi
    Fifi Aleyda Yahya
    Frida Lidwina
    Gilang Ayunda
    Indra Maulana
    Isyana Bagoes Oka
    Kartika Octaviana
    Krizia Alexa
    Najwa Shihab
    Prita Laura
    Putra Nababan
    Putri Ayuningtyas
    Ralph Tampubolon
    Rory Ashari
    Zackia Arfan
    Zelda Savitri

Bahasa Mandarin
    Sumi Yang

Berita ekonomi

    Maria Kalaij
    Leonard Samosir
    Suryopratomo

Berita olahraga

    Aries Fadillah
    Aviani Malik
    Boy Noya
    Lucia Saharui
    Hariman Chalid
    Widya Saputra

Dialog/talk show

    Chandra Dewi

Non-berita
    Alvin Adam (di Just Alvin)
    Andy F. Noya (di Kick Andy)
    Mario Teguh (di Mario Teguh Golden Ways)
    Hilbram Dunar (di Mario Teguh Golden Ways)
    Pandji Pragiwaksono (di Stand Up Comedy Show)

Mantan presenter

    Brenda Yu
    Chantal Della Concetta
    Deti Supandi
    Dian Krishna
    Fiona Yuan
    Gadiza Fauzi
    Githa Nafeeza
    Helmi Johannes
    Jason Tedjasukmana
    Kania Sutisnawinata
    Meutya Hafid
    Rahma Sarita
    Sandrina Malakiano
    Tascha Liudmila
    Timothy Marbun
    Tommy Tjokro
    Wanda Hamidah
    Yasha Chatab
    Wianda Pusponegoro
    Prabu Revolusi
    Cheryl Tanzil

___________________________________________________________________
Cat :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar